Monday 23 December 2019

Sinewayang Babad Nusantara 2019

Yayasan Sang Pamarta Indonesia bergerak di bidang pendidikan dan pengembangan budaya Nusantara dalam rangka peringatan Hari Nusantara 2019 berencana menggelar Sinema Wayang Babad Nusantara dengan lakon ‘Adiparwa Wilwatika’ (berdirinya kerajaan Majapahit), Selasa (17/12/2019) pukul 19.00 WIB. Pertunjukan bakal digelar di Gedung Teater Murtidjono Kompleks Taman Budaya Jawa Tengah Surakarta.
Sinewayang Babad Nusantara adalah pergelaran cerita bayangan (shadow play) layar lebar, dikombinasikan dengan sentuhan gambar bergerak (sinema) multimedia, teater, komposisi musik gamelan gaya baru, serta penataan gerak wayang kolosal. Sedangkan cerita yang akan dimainkan berasal dari cerita babad (legenda) dengan pendekatan sejarah dan kebaruan alur cerita (sanggit).
Karya yang akan ditampilkan merupakan sebuah karya bersama dari pemikiran kolektif seniman-seniman muda, tergabung dalam Komunitas Sinewayang Babad Nusantara, seperti Sambowo Agus Herianto, Baghaskoro Wisnu Murti, Wahyu Dunung Raharjo, Mohammad Irawan, dan Dunung Basuki Kurniawan. 
Dalam sebuah kesempatan bersama solotrust.com, salah satu anggota Komunitas Sinewayang Babad Nusantara, Wahyu Dunung Raharjo, mengatakan konsep seperti ini diharapkan mampu diterima kalangan generasi milenial sebab disajikan dengan pendekatan film dan berbahasa Indonesia.
Adapun pergelaran yang dihelat nantinya dapat ditonton secara gratis, namun tetap dengan memesan tiket, mengingat tempat duduk terbatas. Adiparwa Wilwatikta atau Berdirinya Majapahit menceritakan tentang Raja Kerajaan Gelang-Gelang, Jayakatwang telah berhasil menghancurkan Kerajaan Singhasari ketika sebagian besar dari pasukan Singhasari melakukan ekspedisi ke Pamalayu.
Jayakatwang berhasil membunuh Raja Singhasari, Kertanegara. Sementara menantu Kertanegara, Dyah Wijaya meminta perlindungan seorang bupati di Sumenep Tanah Merah Madura, Arya Wiraraja. Dengan bantuan Arya Wiraraja, Wijaya akhirnya memperoleh sebidang tanah dari Jayakatwang, yakni hutan Tarik untuk dibangun sebuah desa.
Akhirnya Jayakatwang berhasil dihajar pasukan Wijaya melalui sebuah taktik dari Arya Wiraraja yang memanfaatkan kekuatan Pasukan Tar-Tar Mongolia, arahan Kaisar Khubilai Khan. Setelah mengalahkan Jayakatwang dan menumpas Pasukan Tar-Tar, Wijaya mendirikan kerajaan bernama Majapahit.
Dalam pergelaran, sebagai penata gerak wayang adalah Sambowo Agus, sedangkan penulis naskah merangkap penata multimedia, yakni Wahyu Dunung Raharjo. Komposer musik dipegang Baghaskoro Wisnu Murti. 
Selain itu, penggerak wayang melibatkan delapan peraga dengan empat dubber wayang. Sinewayang kali ini dipimpin M.Irawan Sutrisno bersama asisten pimpinan produksi Dunung Basuki Kurniawan. (dd)


simak videonya di bawah ini