Ki Wahyu Dunung |
Gospel Shadow Puppets |
Perjalananpun dimulai.... Kami memperkirakan untuk sampai di Madiun pagi
hari, ternyata kami menghadapi macet ditngah perjalanan yng membuat kami molor satu jam
dari perkiraan waktu kami untuk sampai di Madiun. Dengan keterlambatan kami
otomatis waktu kami beristirahatpun hilang satu jam.
Sebenarnya kami berencana untuk
mementaskan kisah Musa, alur dan teks sudah kami buat, tetapi kehendak Tuhan
ternyata lain. Tiba-tiba Tuhan gerakkan kami untuk mengangkat cerita mengenai kelahiran Tuhan Yesus. Lebih menekankan
bagaimana Maria dan Yusuf, orang tua Tuhan Yesus, yang mengalami pergumulan
yang hebat saat mengetahui Maria dipakai untuk kelahiran Tuhan Yesus yang akan
mengandung dari Roh Kudus.
Saat kita dihadapkan dengan dua pilihan yang sulit, apalagi menyangkut
hidup mati kita, kita seperti tidak berdaya menghadapinya. Begitupun Maria dan
Yusuf orsngtua Tuhan Yesus saat itu. Maria harus memilih antara panggilan Tuhan
dalam hidupnya untuk melahirkan Sang Juruselamat dengan kemungkinan untuk
ditinggalkan oleh Yusuf tunangannya dan mati dirajam batu oleh penduduk desanya
sesuai hukum yang berlaku di Israel saat itu. Yusufpun juga demikian, saat
dirinya mengetahui Maria tunangannya mengandung, hatinya bergejolak tidak
karuan. Maria yang dicintai mengandung bukan karena dirinya dan sebekum menikah
dengannya membuatnya mempunyai keinginan untuk menceraikannya secara diam-diam.
Begitu banyak tantangan dan intimidasi dari iblis untuk menggagalkan
rencana penebusan manusia. Tetapi dengan hati hamba yang dimiliki oleh Maria
dan Yusuf, rencana penebusan besar yang menyalmatkan seluruh umat manusia tetap
terjadi dalam Anugrah Tuhan.
Begitu sepenggal inti Injil yang kami sampaikan untuk Jemaat di GBI Nglames. Rangkaian acara natal pun berjalan lancar dan meriah penuh sukacita memperingati kelahiran Juruselamat kita, Yesus Kristus.
foto bersama crew GSP |
by.Artono Hastodjoyo
(crew Gospel Shadow Puppets)