Monday, 26 December 2011

Melayani Siapa?

Ada seorang Tuan yang sangat kaya, yang memiliki banyak harta serta puluhan pembantu. Di suatu sore duduklah si Tuan tersebut di sebuah kursi mewah di depan rumahnya, sambil membaca koran. Tak lama datanglah pembantu yang bernama Inem membawa seember air lengkap dengan lap dan pembersih lantai. Si Inem mulai mengepel lantai dengan rajinya. Dia mengelap bagian demi bagian lantai yang kotor sampai bersih mengkilap. Bicara soal ngepel-mengepel... Inem adalah jagonya. 
Ketika beberapa lama Inem asyik dengan pekerjaanya, berkatalah si Tuan "Inem.. tolong saya dibuatkan secangkir kopi ya... diberi susu sedikit". Sejenak setelah Tuanya berkata, tidak ada respon sedikitpun dari Inem. Si Tuan mulai mengulang perintahnya "Inem... saya tolong dibuatkan kopi dengan susu... Tolong ya?" Si Tuan menunggu respon Inem, dan lagi-lagi Inem asyik dengan pekerjaanya. Tak sedikitpun dia memperhatikan tuanya.

Cerita di atas agaknya sangat konyol. Barangkali tidak ada pembantu yang seperti itu, namun... sadarkah kita... seringkali kita melakukan hal yang sama kepada Tuhan. Natal merupakan hari yang sangat sibuk bagi orang Kristen terlebih seorang pelayan. Seminggu sebelum Natal kita pasti sibuk menyiapkan banyak hal. Mulai dari latihan ini, persiapan itu, belum lagi kalau ada pelayanan bukan hanya di satu tempat, pasti sangat sibuk. Kesibukan kita seringkali mengikis waktu teduh kita bersama Yesus. Kemesraan kita dengan sang Raja Damai mendadak hilang karena kita sibuk mempersiapkan peringatan kelahiranya. Betapa ironis? Kita mempersiapkan pesta ulang tahun Yesus, namun kita tak lagi mendengar apa yang Dia kehendaki. Pesta ulang Tahun Tuhan Yesus sering kita rayakan sesuai dengan selera kita... Seakan kitalah yang empunya pesta.

Ingat saudaraku... Siapapun kita di gereja... Kita hanyalah Hamba. Sendengkanlah telinga untuk dengar-dengaran... Biarkan sang Raja yang beracara. Biarlah hidup kita dipakai sesuai dengan Selera-Nya.

Dengan Cinta dan Anugrah-NYa
Sanggar Sang Pamarta dan Wahyu Dunung Raharjo
                   mengucapkan
"SELAMAT NATAL 2011"
Tuhan Yesus Memberkati



Tuesday, 13 December 2011

Kesaksian- Pelayanan Anak

Shallom kekasih Tuhan...


Jika saya boleh sampai pada "titik ini" itu adalah 100% anugrah Tuhan. Saya tidak pernah bercita-cita untuk melayani anak-anak, bahkan saya dahulu adalah tipe orang yang tidak suka kepada anak-anak. Selain itu background kehidupan masa lalu yang penuh dengan dosa (terutama pornografi) agaknya semakin meneguhkan bahwa saya bukan sosok teladan yang baik bagi anak-anak.



Namun Rancangan Tuhan memang jauh dari apa yang kita pikirkan. Berawal dari pelayanan menjadi "satpam" di sebuah camp sekolah minggu, disitulah awal Tuhan menjamah saya. Kala itu saya berumur 19 tahun (sekitar), dan tugas saya hanya menjaga keamanan dalam camp rohani anak-anak sekolah minggu GUPdI Kartasura. Saat saya menjalankan tugas dan melihat anak-anak itu beribadah, saya sungguh-sungguh merasa dalam roh saya, begitu kuat sekali, bahawa Tuhan mengasihi bahkan sangat mengistimewakan anak-anak. Ada sejenis rasa belas kasih yang timbul dari hati saya, dan ada "sesuatu" yang terasa ingin meluap keluar dari hati saya ketika saya melihat anak-anak. Dan kala itu saya hanya bisa menangis. Saya pun memutuskan hari itu juga untuk menjadi seorang guru sekolah minggu.


Belum genap setahun saya menjadi guru sekolah minggu, saya ikut serta mendampingi Retreat Anak. kala itu pelayanan saya "naik jabatan" dari satpam menjadi bagian perlengkapan (hehehe). Retreat kala itu tidak akan pernah saya lupakan. Saya terkesan dengan pelayanan Pdt. Daniel Joko (Om J), dan lagi-lagi saya menangis. Ada satu tekanan yang ingin keluar dari hati saya, ada semacam rasa "sakit" dlm roh saya, dan saya merengek ke Tuhan "Tuhan... aku ingin dipakai seperti pak pendeta itu..." Hari terakhir, saya digerakkan Tuhan untuk minta didoakan oleh Om J. Pak Joko tidak mendoakan saya, namun beliau hanya berkata "Asal di hatimu itu (sambil menunjuk hati saya) ada anak-anak, kamu bisa dipakai lebih dari saya". Lagi-lagi saya hanya bisa menangis.



Suatu ketika, beberapa saat setelah retreat, saya mendapat undangan untuk bercerita kepada anak-anak asuh di sebuah yayasan Kristen. Satu hal yang ajaib, beliau yang mengundang belum mengenal saya sama sekali. Saya pun melayani seperti biasa, seperti saat saya melayani sekolah minggu di gereja saya. Di bulan desember tahun itu, orang yang sama mengundang saya kembali untuk menyampaikan firman di Natal Anak gereja beliau. Saya pun memenuhi undangan, dan melayani Natal Anak di gereja tersebut. Turun dari mimbar setelah melayani, seorang ibu dari salah satu anak yang dilayani menghampiri saya, sembari menyodorkan surat untuk melayani Natal di SD dimana ibu tersebut mengajar. Saya sebut itu adalah Ajaib.....


Dan tahun berganti, waktu demi waktu, perkara ajaib semakin nyata dalam kehidupan mantan pecandu pornografi ini. Beberapa gereja (ada juga sekolah) mengundang saya untuk menyampaikan firman bagi Ibadah Anak, Remaja, maupun Pemuda, baik dlm acara Natal, Paskah, Retreat,  dan bahkan KKR. Saya sebut ini Anugrah....

Sampai detik ini.. saya belum bisa menemukan, apa yang membuat Tuhan mempercayakan saya pelayanan ini. Saya hanya seorang mahasiswa Institut Seni, dan tidak memiliki latar belakang pendidikan formal Theologia.

Satu hal yang saya tahu. Kemanapun Tuhan mau pakai saya, saya akan lakukan itu... Sebaik mungkin yang saya bisa..... Tuhan Yesus Memberkati

Guru Sekolah Minggu GUPdI "Gusti Yesus Tresna Kula" Kartasura