Wednesday, 14 December 2022

 LAPORAN PELAKSANAAN

KEGIATAN PAGELARAN WAYANG PAMARTA

STIMULAN KEGIATAN EKSPRESI BUDAYA
DANA INDONESIANA

 

  

Pengusul Kegiatan

Sri Supatmini, S.Pd

 

Gg. Mangga No. 49, Dsn. Umbutsewu, RT 01 RW 01,

Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut

Kabupaten Tulungagung,

Jawa Timur

2022

1. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Kehidupan pagelaran seni pewayangan di Indonesia beberapa tahun ini mengalami “hambatan” oleh karena pandemi covid-19 yang melanda seluruh dunia. Adanya pandemi yang berkelanjutan membuat kehidupan kesenian tradisi, salah satunya wayang kulit mengalami mati suri. Pagelaran wayang kulit tidak lagi dipentaskan.  Bukan hanya kehidupan kesenian, kegiatan peribadatan juga mengalami berbagai pembatasan. Hal ini sangat dirasakan ketika perayaan Natal selama 3 tahun berturut-turut, gereja tidak lagi memperingatinya dengan eforia dan hingar-bingar seni pertunjukan, namun hanya  dengan ibadah sederhana. 

Kini, situasi tampak semakin membaik, namun kehidupan seni tradisi belum terlihat bangkit secara signifikan, hal ini tentu berhubungan dengan ekonomi masyarakat yang belum pulih benar akibat pandemi berkepanjangan. Maka, diperlukan sebuah upaya sebagai stimulasi bangkitnya kesenian Indonesia. Sebuah pergelaran seni yang memiliki ajaran yang baik, selaras dengan Undang-Undang pemajuan kebudayaan yang menekankan pada nilai karakter luhur yang diwariskan turun-temurun hingga membentuk karakter bangsa. Berpijak dari hal tersebut, kami mengadakan kegiatan Pagelaran Wayang Pamarta dalam rangka memperingati Natal 2022.

Wayang Pamarta merupakan salah satu genre pertunjukan wayang kulit yang menceritakan tentang kisah-kisah yang termuat dalam alkitab. Seperti pertunjukan wayang pada umumnya, Wayang Pamarta disajikan oleh seorang dalang, dan diiringi oleh seperangkat gamelan jawa. 

 

B. Tujuan

Kegiatan kesenian yang kami usulkan ini secara umum memiliki tujuan untuk mengembangkan seni tradisi supaya tidak hilang ditelan jaman. Adapun secara spesifik, kegiatan ini memiliki tujuan antara lain:

· Menghidupkan kembali kesenian tradisi pasca pandemi Covid-19

· Mendekatkan seni tradisi ke ruang publik

· Mengembangkan potensi budaya setempat

· Menambah ruang pengembangan untuk genre wayang alternatif

· Memperkuat karakter dan identitas budaya

 

C. Manfaat

Kegiatan ini memberikan beberapa manfaat, antara lain:

· Memberikan edukasi dan hiburan kepada masyarakat umum

· Memberikan pengalaman baru kepada warga gereja

· Memberikan kontribusi pengembangan genre wayang

 

 

D. Dampak

Dampak yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjaganya kegiatan ekspresi budaya masyarakat. Selain itu kegiatan ini akan memberikan dampak toleransi dan kerukunan masyarakat dengan media kesenian. Bagi masyarakat umum, kegiatan ini bermanfaat memperkuat karakter bangsa, dan menjaga keragaman nilai budaya. Selain itu, melalui kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan nilai berketuhanan dengan berbudi pekerti luhur dan melestarikan kearifan lokal sebagai identitas bangsa.

 

2. Persiapan

A. Kegiatan Yang Dilaksanakan

Bentuk kegiatan ini adalah rangkaian kolaborasi pergelaran seni pertunjukan berdurasi 5 jam dengan mengundang rombongan Wayang Pamarta dari Surakarta sebagai pengisi acara puncak. Kegiatan ini berkolaborasi dengan rombongan karawitan putri, tim penari, serta tim paduan suara GPdI Jemaat Ngunut. Kegiatan ini dilaksanakan secara live, dengan penonton terbatas, namun dengan live streaming, sehingga masyarakat secara bebas bisa mengakses  kegiatan ini melalui platform Youtube.

 

B. Tim Pelaksana Kegiatan

Penasehat : Pdm. Yonathan Yohanes

Ketua : Sri Supatmini

Sekertaris : Putri Andriana

Bendahara : Ayu Yuniar

Sie Humas : Gunawan Supantono

Sie Keamanan : Zakharia Katimin

Sie Perlengkapan : Bangkit Muda

Sie Acara : Yohanes Sulistiono dan Yuli Astuti

Sie Konsumsi : Dian Febe

Sie Dokumentasi : Yohanes Anton, Luther Yulianto.

Sie Pagelaran : Adi Nugroho, Dwi Anggoro,

 

C. Rundown Kegiatan

No

Waktu

Kegiatan

Pelaksana

Keterangan

1

19.00

Konser Karawitan

Karawitan Sekar Melati

 

2

19.30

Open Mic MC

Sekaligus Doa

Bp. Yoh Sulistiono

 

3

19.40

Menyanyikan Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”

Ibu Yuli Astutik (dirigen)

 

4

19.40

Panembrama/ Vocal Grup

Tim Suara Hati

Karawitan Sekar Melati

 

5

20.00

Sambutan Pengusul Kegiatan

Ibu Sri Supatmini

 

6

20.10

Fragmen Bambangan Cakil

Petra Yustika Sukma H

Heri Dwi Atmoko

Sri Kusuma Harimuti

 

7

20.30

Sambutan Gembala Sidang GPdI Jemaat Ngunut

Pdt. Jonathan Johanes

 

8

20.40

Sambutan Perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

 

Bila Hadir,

9

20.50

Penyerahan Tokoh Wayang

Pdt. Jonathan Johanes   

Ki Wahyu Dunung Raharjo

 

10

21.00

Pagelaran Wayang

Ki Wahyu Dunung Raharjo

 

 

3. Pelaksanaan

A. Deskripsi Kegiatan

Kegiatan yang kami usulkan ini merupakan rangkaian acara yang merupakan kolaborasi dari berbagai pertunjukan yang ditata dalam sebuah kesatuan thema.

Acara pertama adalah Konser Karawitan yang dibawakan oleh Ibu-ibu tim karawitan putri GPdI Ngunut yang bernama kelompok Arum Sekar Melati. Konser ini menampilkan 5 repertoar lagu berlaras Pelog dengan sajian gendhing lancaran, srepeg dan dhangdhut alus. Yang menarik dari konser ini adalah lantunan lagu-lagu pujian yang basanya dibawakan dengan alat musik barat,  namun pada kali ini disajikan dengan seperangkat gamelan. Lagu-lagu tersebut antara  lain “Hidup ini  adalah kesempatan” dan “Tuhan Bentengku”.

Selanjutnya, yang menjadi acara seremonial adalah doa, menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” serta sambutan-sambutan.

Adapun rangkaian pertunjukan selanjutnya adalah panembrama, yakni paduan suara dengan menggunakan iringan dan nada-nada gamelan. Paduan suara disajikan dengan menggunakan teknik pemecahan suara, dan dilantunkan oleh Grup Suara Hati. Adapun gendhing yang disajikan adalah Ldr. Sumyar Laras Pelog Barang dan Ldr. Pramudhita Laras Pelog Nem.

Selanjutnya disajikan pagelaran tari Bambangan Cakil. Tarian ini merupakan fragmen yang diambil dari adegan wayang orang, mengisahkan tentang pertempuran antara sifat baik dan watak angkara murka. Disajikan oleh tiga penari yang merupakan mahasiswa jurusan tari Institut Seni Indonesia Surakarta. Pagelaran berdurasi 15 menit ini mampu membuat penonton terpana karena disajikan secara atraktif dan dinamis.

Selanjutnya sebagai puncak acara, adalah pagelaran Wayang pamarta dengan lakon “Lahire Sang Pamarta”. Dimulai dengan penyerahan gunungan simbolis dari Bapak Pendeta Jonathan Johanes kepada Ki Dhalang Wahyu Dunung Raharjo, S.Sn. Pagelaran ini berkisah tentang kelahiran Yesus Kristus dan selesai pada pukul 00.00 WIB.

B. Tempat dan Waktu

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Gereja Pantekosta di Indonesia, jemaat Ngunut Tulungagung, yang beralamat di Komplek ex Pabrik Gula Kunir, desa Umbutsewu, Kecamatan Ngunut, Tulungagung. Kegiatan dimulai pada pukul 19.00 WIB dan selesai pada pukul 00.00 WIB.

C. Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi berberapa pengisi acara, antara lain:

· Karawitan Putri Arum Sekar Melati

· Paduan Suara Gabungan Suara Hati

· Tim Event Organizer Pangesthi Multi Kreatif

· Tim Penari Mahasiswa Jurusan Tari ISI Surakarta

· Komunitas Wayang Pamarta, Yayasan Sang Pamarta Indonesia

 

D. Rekanan dan Pengisi Acara

Vendor

Kegiatan Pagelaran Wayang Pamarta ini melibatkan beberapa vendor, antara lain:

· Gubuk Wayang Gamelan

· Tummy Food Catering

· Kendhaga Kencana Busana Jawa

· Bus Sempulur

· Advance Sound System

· Jope Catering

· Multiwayang Studios

· Injhen Photograph

· Possesion Art and Video

 

Rekanan Media Siaran

Kegiatan ini mendapat sambutan baik bukan hanya ditunjukan dengan penonton yang hadir di lokasi yang berjumlah sekitar 900 penonton. Kegiatan ini juga mendapat 1.700 penonton melalui live sreaming Youtube, serta 1000 jangkauan penonton melalui siaran relay radio. Adapun rekanan media siar pada kegiatan ini antara lain:

· Channel Youtube Sahabat Wayang TV

· Radio Suara Gracia FM Blitar 107.9 Mhz

· Radio Bravo FM Malang 107,7 Mhz

· Radio SR FM net

· Radio TR FM net

· Radio Spirit FM Malang 106,1 Mhz

 

Kendala dan Solusi

Kegiatan yang kami selenggarakan ini bukan tanpa kendala, artinya tentu saja selalu ada masalah yang harus dipecahkan. Beberapa masalah yang kami hadapi antara lain adalah:

· Pemanfaatan gedung gereja sebagai tempat diselenggarakanya kegiatan merupakan tantangan yang pertama. Kendala yang kami hadapi adalah jadwal pelaksanaan kegiatan yang semula kami usulkan pada tanggal 03 Desember 2022 harus mundur menjadi tanggal 04 Desember 2022 karena bertabrakan dengan jadwal kegiatan persiapan ibadah. Kendala ini dapat diatasi dengan memundurkan jadwal pelaksanaan. Kami juga telah mengirimkan perubahan linimasa kepada Direktorat jenderal Kebudayaan.

· Pada tanggal 04 Desember terjadi hujan deras disertai angin putting beliung yang merusak kediaman warga di Kecamatan Ngunut, termasuk beberapa kediaman warga gereja, sehingga jumlah undangan yang hadir di lokasi tidak sebanyak yang direncanakan. Namun para undangan yang tidak dapat hadir di lokasi tetap mengikuti kegiatan ini melalui siaran langsung radio Gracia FM dan live streaming Youtube Sahabat Wayang TV.

 

4. Kesimpulan dan Saran 

Pasca pandemi COVID-19, situasi tampak semakin membaik, namun kehidupan seni tradisi belum terlihat bangkit secara signifikan. Maka, diperlukan sebuah upaya sebagai stimulasi bangkitnya kesenian Indonesia. Sebuah pergelaran seni yang memiliki ajaran yang baik, selaras dengan Undang-Undang pemajuan kebudayaan yang menekankan pada nilai karakter luhur yang diwariskan turun-temurun hingga membentuk karakter bangsa.

Wayang Pamarta merupakan salah satu genre pertunjukan wayang kulit yang menceritakan tentang kisah-kisah yang termuat dalam alkitab. Seperti pertunjukan wayang pada umumnya, Wayang Pamarta disajikan oleh seorang dalang, dan diiringi oleh seperangkat gamelan jawa. Kegiatan kesenian yang kami selenggarakan ini memiliki tujuan untuk mengembangkan seni tradisi supaya tidak hilang ditelan jaman.

Saran untuk Kegiatan Dana Indonesiana antara lain:

1. Pemerintah dapat lebih banyak membuka informasi dan peluang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dapat difasilitasi oleh danainndonesiana agar dapat juga menghidupkan sanggar/organisasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

2. Pemerintah  dapat juga membantu promosi acara-acara yang dilangsungkan melalui sosial media @budayasaya atau  sosial media resmi yang lain.

3. Sanggar atau organisasi memiliki legalitas yang jelas dan kepengurusan yang aktif agar dapat bergerak dengan baik sesuai petunjuk pelaksanaan yang ditetapkan.

4. Sanggar atau organisasi digerakkan oleh orang-orang muda yang paham teknologi, agar  dapat lebih efektif dan efisien dalam mengakses info terkait kegiatan danaindonesiana.

5. Live Streaming

Seluruh rangkaian kegiatan ini dapat dilihat pada link : https://www.youtube.com/watch?v=n5XFpWTquiE&t=8863s

 

6. Laporan Keuangan dan Dokumentasi Foto

Laporan keuangan dapat diakses pada link berikut : https://drive.google.com/file/d/1vYEX_fkfuYDfF9pQV56Cj--mdHUsY22Z/view?usp=share_link

 

Dokumentasi Foto dapat diakses melalui link berikut : https://drive.google.com/drive/folders/1MtpuJyHqm-gRoFJ9_jYMYDWMm48bjUkf

 

7. Penutup

Demikian kami sampaikan laporan pertanggungjawaban kegiatan Pagelaran Wayang Pamarta “Lahire Sang Pamarta” oleh Sri Supatmini. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini, terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Besar harapan kami kedepannya akan banyak acara-acara pelestarian seni budaya di seluruh wilayah Indonesia.




Tulungagung 10 Des 2022

Sri Supatmini, S.Pd

Friday, 3 April 2020

Pagelaran wayang kulit lakon "BAGONG Takon BOPO"



Bagong yang merupakan bungsu dari Panakawan (anak Semar), mempertanyakan "siapa sebenarnya ayahnya?". Ia merasa kehilangan jati diri dan meragukan bahwa ia adalah anak Semar. Padahal Bagong sesungguhnya memang anak yang tercipta dari gambar (bayangan) Semar sendiri. Bagong yang nekat naik ke kahyangan dan bertanya pada para penguasa kahyangan siapa sebenarnya ayahnya, namun para dewa menjawab bahwa Bagong anak Semar. Merasa tidak puas dengan jawaban mereka, Bagong pun membuat onar dengan menantang semua dewa dan mengalahkan mereka. Bagong pun menjadi gelap mata dan mengambil alih kahyangan. Dewa Guru meminta pertolongan Krisna untuk menyelesaikanmasalah tersebut. Akhirnya yang mampu mengalahkan Bagong adalah Semar, atas prakarsa Krisna. Bagong pun mengakui bahwa Semar adalah ayahnya. Nilai dari lakon ini adalah kita seringkali kehilangan Gambar Bapa. Padahal kita tahu bahwa kita anak-anak Allah, namun kita seringkali menggingkarinya dan lebih menuruti keinginan diri dan nafsu dunia.

Simak pergelaranya di video di bawah ini...


Monday, 23 December 2019

Sinewayang Babad Nusantara 2019

Yayasan Sang Pamarta Indonesia bergerak di bidang pendidikan dan pengembangan budaya Nusantara dalam rangka peringatan Hari Nusantara 2019 berencana menggelar Sinema Wayang Babad Nusantara dengan lakon ‘Adiparwa Wilwatika’ (berdirinya kerajaan Majapahit), Selasa (17/12/2019) pukul 19.00 WIB. Pertunjukan bakal digelar di Gedung Teater Murtidjono Kompleks Taman Budaya Jawa Tengah Surakarta.
Sinewayang Babad Nusantara adalah pergelaran cerita bayangan (shadow play) layar lebar, dikombinasikan dengan sentuhan gambar bergerak (sinema) multimedia, teater, komposisi musik gamelan gaya baru, serta penataan gerak wayang kolosal. Sedangkan cerita yang akan dimainkan berasal dari cerita babad (legenda) dengan pendekatan sejarah dan kebaruan alur cerita (sanggit).
Karya yang akan ditampilkan merupakan sebuah karya bersama dari pemikiran kolektif seniman-seniman muda, tergabung dalam Komunitas Sinewayang Babad Nusantara, seperti Sambowo Agus Herianto, Baghaskoro Wisnu Murti, Wahyu Dunung Raharjo, Mohammad Irawan, dan Dunung Basuki Kurniawan. 
Dalam sebuah kesempatan bersama solotrust.com, salah satu anggota Komunitas Sinewayang Babad Nusantara, Wahyu Dunung Raharjo, mengatakan konsep seperti ini diharapkan mampu diterima kalangan generasi milenial sebab disajikan dengan pendekatan film dan berbahasa Indonesia.
Adapun pergelaran yang dihelat nantinya dapat ditonton secara gratis, namun tetap dengan memesan tiket, mengingat tempat duduk terbatas. Adiparwa Wilwatikta atau Berdirinya Majapahit menceritakan tentang Raja Kerajaan Gelang-Gelang, Jayakatwang telah berhasil menghancurkan Kerajaan Singhasari ketika sebagian besar dari pasukan Singhasari melakukan ekspedisi ke Pamalayu.
Jayakatwang berhasil membunuh Raja Singhasari, Kertanegara. Sementara menantu Kertanegara, Dyah Wijaya meminta perlindungan seorang bupati di Sumenep Tanah Merah Madura, Arya Wiraraja. Dengan bantuan Arya Wiraraja, Wijaya akhirnya memperoleh sebidang tanah dari Jayakatwang, yakni hutan Tarik untuk dibangun sebuah desa.
Akhirnya Jayakatwang berhasil dihajar pasukan Wijaya melalui sebuah taktik dari Arya Wiraraja yang memanfaatkan kekuatan Pasukan Tar-Tar Mongolia, arahan Kaisar Khubilai Khan. Setelah mengalahkan Jayakatwang dan menumpas Pasukan Tar-Tar, Wijaya mendirikan kerajaan bernama Majapahit.
Dalam pergelaran, sebagai penata gerak wayang adalah Sambowo Agus, sedangkan penulis naskah merangkap penata multimedia, yakni Wahyu Dunung Raharjo. Komposer musik dipegang Baghaskoro Wisnu Murti. 
Selain itu, penggerak wayang melibatkan delapan peraga dengan empat dubber wayang. Sinewayang kali ini dipimpin M.Irawan Sutrisno bersama asisten pimpinan produksi Dunung Basuki Kurniawan. (dd)


simak videonya di bawah ini







Tuesday, 27 November 2018

Anak Muda Yang Berdampak (Renungan Kristen)

Ki Wahyu Dunung  Raharjo
Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu”.
1 Timotius 4:12

Surat Paulus kepada Timotius diatas adalah pernyataan yang kontradiktif dengan pandangan lazim manusia. Biasanya orang berpendapat bahwa anak muda itu anak bau kencur, tidak tahu apa-apa, kurang pengalaman, gegabah. Namun Rasul Paulus berkata pada Timotius “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda.

Dalam Alkitab versi KJV, ditu;is sebagai berikut “Let no one dispise you” yang artinya “Jangan biarkan seorangpun merendahkanmu
Alkitab versi Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) menterjemahkan ayat tersebut sebagai berikut:
Janganlah membiarkan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau masih muda. Sebaliknya, hendaklah engkau menjadi teladan bagi orang-orang percaya dalam percakapanmu dan kelakuanmu, dalam cara engkau mengasihi sesama dan percaya kepada Yesus Kristus, dan dengan hidupmu yang murni.

Arti dari perkataan Paulus ini adalah mengajak kita untuk lebih aktif lagi membuktikan diri bahwa kita layak diperhitungkan, sekalipun usia kita masih relatif muda.
Kita harus “do something”….Melakukan sesuatu!! Jangan hanya diam! Buktikan bahwa kita pantas menjadi teladan dalam perkataan, perbuatan, kasih setia, iman, dan kekudusan.
 

 

Untuk menjadi pribadi yang memiliki pengaruh, kita membutuhkan paling tidak 3 hal ini;
1. Spirit yang kuat
Pernahkah anda berpikir? Mengapa air putih jika dicampur garam akan menjadi asin??
Jawabanya adalah “ Karena rasa garam lebih kuat daripada air”. Itulah hukumnya…. Yang kuat akan mempengaruhi yang lemah!
Kita tidak akan bisa berpengaruh jika kita lemah dalam Roh.  Orang yang spiritnya kuat adalah : Orang yang berjalan dalam kehendak Roh.
Sekarang bukan lagi saya yang hidup, tetapi Kristus yang hidup dalam diri saya. Hidup ini yang saya hayati sekarang adalah hidup oleh iman kepada Anak Allah yang mengasihi saya dan yang telah mengurbankan diri-Nya untuk saya. 
(Gal 2:20 - Alkitab BIS)
Menjadi kuat atau menjadi lemah dalam Roh adalah sebuah pilihan! Jika anda cenderung menuruti kedagingan, maka roh anda lemah.
 
 
Wayang Pamarta Multimedia

 
2. Kedewasaan Berpikir
Kenapa untuk menjadi teladan, untuk menjadi orang yang berpengaruh membutuhkan kedewasaan?
Jawabanya adalah: Karena hanya manusia dewasa yang mampu menjaga pikiran dan perkataan.

Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu! 
1Co 14:20
Apakah anda sudah dewasa?? Beberapa ciri manusia dewasa adalah:
· Saat berkomunikasi, orang dewasa akan focus mendengarkan orang lain.
· Orang dewasa akan berpikir sebelum berbicara.
· Tidak mudah tersinggung .
· Bertanggung jawab, mengakui kesalahan.
· Senantiasa bersyukur.

Ingat! Dewasa bukan tentang berapa usia kita, namun tentang bagaimana respon kita dalam menghadapi permasalahan!


3. Berwawasan luas dan Tidak menutup diri
Kita tidak akan mampi menjadi pribadi yang berpengaruh,  jika kita miskin pengetahuan.
Bagaimana kita akan menjadi inspirasi untuk banyak orang, jika kita hanya bergaul dengan sedikit orang?
Sikap menutup diri mencerminkan kesombongan, dimana orang merasa paling sempurna dan tidak perlu bergaul dengan orang lain. Ini adalah sikap kekristenan yang salah. Tuhan Yesus sekalipun bergaul dengan berbagai macam orang ketika Dia melakukan karyaNya di dunia.  Sikap menutup diri juga akan membuat mental kita menjadi kerdil dan tidak akan berkembang.
Pelajarilah banyak hal. Temuilah banyak orang , niscaya pengetahuan anda akan semakin diperkaya dan anda akan menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Mari bangkit dari kenyamananmu. Do Something!
Ki Wahyu Dunung Raharjo
Disampaikan sebagai materi pada Ibadah Youth GUPdI Jemaat Kartasura
24 November 2018