LAPORAN PELAKSANAAN
KEGIATAN PAGELARAN WAYANG PAMARTA
STIMULAN KEGIATAN EKSPRESI BUDAYA
DANA INDONESIANA
Pengusul Kegiatan
Sri Supatmini, S.Pd
Gg. Mangga No. 49, Dsn. Umbutsewu, RT 01 RW 01,
Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut
Kabupaten Tulungagung,
Jawa Timur
2022
1. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kehidupan pagelaran seni pewayangan di Indonesia beberapa tahun ini mengalami “hambatan” oleh karena pandemi covid-19 yang melanda seluruh dunia. Adanya pandemi yang berkelanjutan membuat kehidupan kesenian tradisi, salah satunya wayang kulit mengalami mati suri. Pagelaran wayang kulit tidak lagi dipentaskan. Bukan hanya kehidupan kesenian, kegiatan peribadatan juga mengalami berbagai pembatasan. Hal ini sangat dirasakan ketika perayaan Natal selama 3 tahun berturut-turut, gereja tidak lagi memperingatinya dengan eforia dan hingar-bingar seni pertunjukan, namun hanya dengan ibadah sederhana.
Kini, situasi tampak semakin membaik, namun kehidupan seni tradisi belum terlihat bangkit secara signifikan, hal ini tentu berhubungan dengan ekonomi masyarakat yang belum pulih benar akibat pandemi berkepanjangan. Maka, diperlukan sebuah upaya sebagai stimulasi bangkitnya kesenian Indonesia. Sebuah pergelaran seni yang memiliki ajaran yang baik, selaras dengan Undang-Undang pemajuan kebudayaan yang menekankan pada nilai karakter luhur yang diwariskan turun-temurun hingga membentuk karakter bangsa. Berpijak dari hal tersebut, kami mengadakan kegiatan Pagelaran Wayang Pamarta dalam rangka memperingati Natal 2022.
Wayang Pamarta merupakan salah satu genre pertunjukan wayang kulit yang menceritakan tentang kisah-kisah yang termuat dalam alkitab. Seperti pertunjukan wayang pada umumnya, Wayang Pamarta disajikan oleh seorang dalang, dan diiringi oleh seperangkat gamelan jawa.
B. Tujuan
Kegiatan kesenian yang kami usulkan ini secara umum memiliki tujuan untuk mengembangkan seni tradisi supaya tidak hilang ditelan jaman. Adapun secara spesifik, kegiatan ini memiliki tujuan antara lain:
· Menghidupkan kembali kesenian tradisi pasca pandemi Covid-19
· Mendekatkan seni tradisi ke ruang publik
· Mengembangkan potensi budaya setempat
· Menambah ruang pengembangan untuk genre wayang alternatif
· Memperkuat karakter dan identitas budaya
C. Manfaat
Kegiatan ini memberikan beberapa manfaat, antara lain:
· Memberikan edukasi dan hiburan kepada masyarakat umum
· Memberikan pengalaman baru kepada warga gereja
· Memberikan kontribusi pengembangan genre wayang
D. Dampak
Dampak yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terjaganya kegiatan ekspresi budaya masyarakat. Selain itu kegiatan ini akan memberikan dampak toleransi dan kerukunan masyarakat dengan media kesenian. Bagi masyarakat umum, kegiatan ini bermanfaat memperkuat karakter bangsa, dan menjaga keragaman nilai budaya. Selain itu, melalui kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan nilai berketuhanan dengan berbudi pekerti luhur dan melestarikan kearifan lokal sebagai identitas bangsa.
2. Persiapan
A. Kegiatan Yang Dilaksanakan
Bentuk kegiatan ini adalah rangkaian kolaborasi pergelaran seni pertunjukan berdurasi 5 jam dengan mengundang rombongan Wayang Pamarta dari Surakarta sebagai pengisi acara puncak. Kegiatan ini berkolaborasi dengan rombongan karawitan putri, tim penari, serta tim paduan suara GPdI Jemaat Ngunut. Kegiatan ini dilaksanakan secara live, dengan penonton terbatas, namun dengan live streaming, sehingga masyarakat secara bebas bisa mengakses kegiatan ini melalui platform Youtube.
B. Tim Pelaksana Kegiatan
Penasehat : Pdm. Yonathan Yohanes
Ketua : Sri Supatmini
Sekertaris : Putri Andriana
Bendahara : Ayu Yuniar
Sie Humas : Gunawan Supantono
Sie Keamanan : Zakharia Katimin
Sie Perlengkapan : Bangkit Muda
Sie Acara : Yohanes Sulistiono dan Yuli Astuti
Sie Konsumsi : Dian Febe
Sie Dokumentasi : Yohanes Anton, Luther Yulianto.
Sie Pagelaran : Adi Nugroho, Dwi Anggoro,
C. Rundown Kegiatan
No | Waktu | Kegiatan | Pelaksana | Keterangan |
1 | 19.00 | Konser Karawitan | Karawitan Sekar Melati | |
2 | 19.30 | Open Mic MC Sekaligus Doa | Bp. Yoh Sulistiono | |
3 | 19.40 | Menyanyikan Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya” | Ibu Yuli Astutik (dirigen) | |
4 | 19.40 | Panembrama/ Vocal Grup | Tim Suara Hati Karawitan Sekar Melati | |
5 | 20.00 | Sambutan Pengusul Kegiatan | Ibu Sri Supatmini | |
6 | 20.10 | Fragmen Bambangan Cakil | Petra Yustika Sukma H Heri Dwi Atmoko Sri Kusuma Harimuti | |
7 | 20.30 | Sambutan Gembala Sidang GPdI Jemaat Ngunut | Pdt. Jonathan Johanes | |
8 | 20.40 | Sambutan Perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI | Bila Hadir, | |
9 | 20.50 | Penyerahan Tokoh Wayang | Pdt. Jonathan Johanes Ki Wahyu Dunung Raharjo | |
10 | 21.00 | Pagelaran Wayang | Ki Wahyu Dunung Raharjo |
3. Pelaksanaan
A. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan yang kami usulkan ini merupakan rangkaian acara yang merupakan kolaborasi dari berbagai pertunjukan yang ditata dalam sebuah kesatuan thema.
Acara pertama adalah Konser Karawitan yang dibawakan oleh Ibu-ibu tim karawitan putri GPdI Ngunut yang bernama kelompok Arum Sekar Melati. Konser ini menampilkan 5 repertoar lagu berlaras Pelog dengan sajian gendhing lancaran, srepeg dan dhangdhut alus. Yang menarik dari konser ini adalah lantunan lagu-lagu pujian yang basanya dibawakan dengan alat musik barat, namun pada kali ini disajikan dengan seperangkat gamelan. Lagu-lagu tersebut antara lain “Hidup ini adalah kesempatan” dan “Tuhan Bentengku”.
Selanjutnya, yang menjadi acara seremonial adalah doa, menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” serta sambutan-sambutan.
Adapun rangkaian pertunjukan selanjutnya adalah panembrama, yakni paduan suara dengan menggunakan iringan dan nada-nada gamelan. Paduan suara disajikan dengan menggunakan teknik pemecahan suara, dan dilantunkan oleh Grup Suara Hati. Adapun gendhing yang disajikan adalah Ldr. Sumyar Laras Pelog Barang dan Ldr. Pramudhita Laras Pelog Nem.
Selanjutnya disajikan pagelaran tari Bambangan Cakil. Tarian ini merupakan fragmen yang diambil dari adegan wayang orang, mengisahkan tentang pertempuran antara sifat baik dan watak angkara murka. Disajikan oleh tiga penari yang merupakan mahasiswa jurusan tari Institut Seni Indonesia Surakarta. Pagelaran berdurasi 15 menit ini mampu membuat penonton terpana karena disajikan secara atraktif dan dinamis.
Selanjutnya sebagai puncak acara, adalah pagelaran Wayang pamarta dengan lakon “Lahire Sang Pamarta”. Dimulai dengan penyerahan gunungan simbolis dari Bapak Pendeta Jonathan Johanes kepada Ki Dhalang Wahyu Dunung Raharjo, S.Sn. Pagelaran ini berkisah tentang kelahiran Yesus Kristus dan selesai pada pukul 00.00 WIB.
B. Tempat dan Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Gereja Pantekosta di Indonesia, jemaat Ngunut Tulungagung, yang beralamat di Komplek ex Pabrik Gula Kunir, desa Umbutsewu, Kecamatan Ngunut, Tulungagung. Kegiatan dimulai pada pukul 19.00 WIB dan selesai pada pukul 00.00 WIB.
C. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi berberapa pengisi acara, antara lain:
· Karawitan Putri Arum Sekar Melati
· Paduan Suara Gabungan Suara Hati
· Tim Event Organizer Pangesthi Multi Kreatif
· Tim Penari Mahasiswa Jurusan Tari ISI Surakarta
· Komunitas Wayang Pamarta, Yayasan Sang Pamarta Indonesia
D. Rekanan dan Pengisi Acara
Vendor
Kegiatan Pagelaran Wayang Pamarta ini melibatkan beberapa vendor, antara lain:
· Gubuk Wayang Gamelan
· Tummy Food Catering
· Kendhaga Kencana Busana Jawa
· Bus Sempulur
· Advance Sound System
· Jope Catering
· Multiwayang Studios
· Injhen Photograph
· Possesion Art and Video
Rekanan Media Siaran
Kegiatan ini mendapat sambutan baik bukan hanya ditunjukan dengan penonton yang hadir di lokasi yang berjumlah sekitar 900 penonton. Kegiatan ini juga mendapat 1.700 penonton melalui live sreaming Youtube, serta 1000 jangkauan penonton melalui siaran relay radio. Adapun rekanan media siar pada kegiatan ini antara lain:
· Channel Youtube Sahabat Wayang TV
· Radio Suara Gracia FM Blitar 107.9 Mhz
· Radio Bravo FM Malang 107,7 Mhz
· Radio SR FM net
· Radio TR FM net
· Radio Spirit FM Malang 106,1 Mhz
Kendala dan Solusi
Kegiatan yang kami selenggarakan ini bukan tanpa kendala, artinya tentu saja selalu ada masalah yang harus dipecahkan. Beberapa masalah yang kami hadapi antara lain adalah:
· Pemanfaatan gedung gereja sebagai tempat diselenggarakanya kegiatan merupakan tantangan yang pertama. Kendala yang kami hadapi adalah jadwal pelaksanaan kegiatan yang semula kami usulkan pada tanggal 03 Desember 2022 harus mundur menjadi tanggal 04 Desember 2022 karena bertabrakan dengan jadwal kegiatan persiapan ibadah. Kendala ini dapat diatasi dengan memundurkan jadwal pelaksanaan. Kami juga telah mengirimkan perubahan linimasa kepada Direktorat jenderal Kebudayaan.
· Pada tanggal 04 Desember terjadi hujan deras disertai angin putting beliung yang merusak kediaman warga di Kecamatan Ngunut, termasuk beberapa kediaman warga gereja, sehingga jumlah undangan yang hadir di lokasi tidak sebanyak yang direncanakan. Namun para undangan yang tidak dapat hadir di lokasi tetap mengikuti kegiatan ini melalui siaran langsung radio Gracia FM dan live streaming Youtube Sahabat Wayang TV.
4. Kesimpulan dan Saran
Pasca pandemi COVID-19, situasi tampak semakin membaik, namun kehidupan seni tradisi belum terlihat bangkit secara signifikan. Maka, diperlukan sebuah upaya sebagai stimulasi bangkitnya kesenian Indonesia. Sebuah pergelaran seni yang memiliki ajaran yang baik, selaras dengan Undang-Undang pemajuan kebudayaan yang menekankan pada nilai karakter luhur yang diwariskan turun-temurun hingga membentuk karakter bangsa.
Wayang Pamarta merupakan salah satu genre pertunjukan wayang kulit yang menceritakan tentang kisah-kisah yang termuat dalam alkitab. Seperti pertunjukan wayang pada umumnya, Wayang Pamarta disajikan oleh seorang dalang, dan diiringi oleh seperangkat gamelan jawa. Kegiatan kesenian yang kami selenggarakan ini memiliki tujuan untuk mengembangkan seni tradisi supaya tidak hilang ditelan jaman.
Saran untuk Kegiatan Dana Indonesiana antara lain:
1. Pemerintah dapat lebih banyak membuka informasi dan peluang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dapat difasilitasi oleh danainndonesiana agar dapat juga menghidupkan sanggar/organisasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
2. Pemerintah dapat juga membantu promosi acara-acara yang dilangsungkan melalui sosial media @budayasaya atau sosial media resmi yang lain.
3. Sanggar atau organisasi memiliki legalitas yang jelas dan kepengurusan yang aktif agar dapat bergerak dengan baik sesuai petunjuk pelaksanaan yang ditetapkan.
4. Sanggar atau organisasi digerakkan oleh orang-orang muda yang paham teknologi, agar dapat lebih efektif dan efisien dalam mengakses info terkait kegiatan danaindonesiana.
5. Live Streaming
Seluruh rangkaian kegiatan ini dapat dilihat pada link : https://www.youtube.com/watch?v=n5XFpWTquiE&t=8863s
6. Laporan Keuangan dan Dokumentasi Foto
Laporan keuangan dapat diakses pada link berikut : https://drive.google.com/file/d/1vYEX_fkfuYDfF9pQV56Cj--mdHUsY22Z/view?usp=share_link
Dokumentasi Foto dapat diakses melalui link berikut : https://drive.google.com/drive/folders/1MtpuJyHqm-gRoFJ9_jYMYDWMm48bjUkf
7. Penutup
Demikian kami sampaikan laporan pertanggungjawaban kegiatan Pagelaran Wayang Pamarta “Lahire Sang Pamarta” oleh Sri Supatmini. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini, terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Besar harapan kami kedepannya akan banyak acara-acara pelestarian seni budaya di seluruh wilayah Indonesia.
Tulungagung 10 Des 2022
Sri Supatmini, S.Pd